Yohanes Pasal 14 Ayat 6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Ini adalah pernyataan dari Tuhan Yesus kepada murid-muridNya termasuk kita semua bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia. Apa makna yang terkandung di dalam pernyataan Yesus ini?
Yesus menyatakan hal ini kepada kita semua dengan maksud agar kita mengetahui bahwa hanya kepada Dialah kita berharap. Tidak ada seorang nabi pun yang berani memberikan pernyataan seperti ini, karena memang Yesus Kristus adalah Tuhan. Dia tahu jalan menuju ke sorga dimana tak ada seorang pun mengetahui hal ini karena Dia sendiri berasal dari Sorga.
Kita percaya bahwa Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup dimana Dia akan memberikan hidup yang kekal di masa yang akan datang kepada kita setelah mengalami kematian. Namun pada kenyataannya, kita hanya percaya bahwa Dia akan berkarya setelah kita mengalami kematian. Selama kita hidup di dunia, seringkali kita hanya berharap padaNya untuk jangka yang panjang tetapi untuk jangka pendek kita tidak menaruh harap kepadaNya. Kita mengira bahwa harapan jangka pendek dapat diminta kepada kuasa-kuasa lainnya. Ketika sakit, kita datang kepada dukun. Ketika jodoh belum ada, kita pasang susuk pemikat. Ketika punya masalah, kita mengatasinya dengan cara sendiri, dan lain sebagainya. Perlu diketahui, apabila kita telah mengetahui jalan dan kebenaran dan hidup itu adalah Yesus Kristus, maka kita juga harus menaruh seluruh harapan kita kepadaNya baik harapan jangka panjang yaitu hidup kekal maupun harapan jangka pendek di dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menaruh harapan kepada dua tuan.
Roma 4:20-21 Tetapi terhadap janji Tuhan ia tidak bimbang kerana ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Tuhan, dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Ketika menghadapi masalah dan seakan tidak ada jalan keluar, dan saat kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apa yang menjadi pegangan dan pengharapan kita? Mungkin kita menaruh harapan pada saudara yang kelihatannya bisa mengatasi masalah yang ada. Mungkin kita menaruh harapan pada teman atau atasan atau orang tua, dan lain sebagainya yang dikatakan sebagai orang yang mampu memberikan jalan keluar. Tapi apa yang terjadi? Semua diam dan semua tidak ada yang peduli dengan keadaan kita. Keadaan ini membuat kita menjadi kecewa, goyah, uring-uringan dan menjadi bimbang terhadap apa yang pernah diyakini yaitu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa apabila kita berharap dan bersandar kepada manusia, kita akan menjadi kecewa. Apabila kita bergantung kepada sesama kita yang terbatas kemampuannya, maka hidup kita tidak akan bisa ditolong terus menerus karena pertolongan manusia ada batasnya. Jadi bagaimana? Apa yang harus dilakukan? Bersandar dan berharaplah pada Yesus sepenuhnya. Kita harus berpegang penuh pada janji Tuhan yang telah difirmankanNya dan jangan pernah menaruh harap pada manusia. Sama seperti Abraham yang tidak pernah goyah terhadap keadaan dirinya karena dia percaya dan berpegang penuh pada janji Tuhan yang akan memberkati dan menjadikannya sebuah bangsa yang besar.
Janji Tuhan ya dan amin. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya dan Dia berkuasa untuk melaksanakan apa yang pernah dijanjikanNya. Kita saja yang melihat janji Tuhan sepertinya tidak akan terjadi di dalam hidup kita. Begitu banyak janji Tuhan kepada umatNya. Salah satu diantaranya adalah janji untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan (Yeremia 29:11). Artinya, Tuhan akan memberikan sesuatu yang amat baik bagi umatNya yang bersandar dan berharap penuh kepadaNya. Janji inilah yang seharusnya kita pegang sehingga kita hanya menaruh harap kepadaNya. Tanamkanlah di dalam diri kita bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus adalah anak Tuhan. Sebagai anak, kita adalah ahli waris yang berhak atas janji-janji Tuhan(Roma 8:17). Jadi kalau Tuhan sudah berjanji akan memberikan masa depan yang penuh harapan, kalau Tuhan berjanji akan menjadikan kita sebagai kepala dan bukan ekor, kalau Tuhan sudah berjanji akan menyertai kita sampai akhir jaman, kalau Tuhan sudah berjanji akan memelihara hidup kita dan lain sebagainya dan kita berpegang pada janji itu, maka yakin dan percayalah bahwa kita akan menerima janji itu. Percayalah. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin
Sanjeev Kumar Sharma 20/08/2015