Menaruh Harapan Dan Janji Tuhan


Yohanes Pasal 14 Ayat 6  Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Ini adalah pernyataan dari Tuhan Yesus kepada murid-muridNya termasuk kita semua bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia. Apa makna yang terkandung di dalam pernyataan Yesus ini?

hope-pengarapan-44-638Yesus menyatakan hal ini kepada kita semua dengan maksud agar kita mengetahui bahwa hanya kepada Dialah kita berharap. Tidak ada seorang nabi pun yang berani memberikan pernyataan seperti ini, karena memang Yesus Kristus adalah Tuhan. Dia tahu jalan menuju ke sorga dimana tak ada seorang pun mengetahui hal ini karena Dia sendiri berasal dari Sorga.

Kita percaya bahwa Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup dimana Dia akan memberikan hidup yang kekal di masa yang akan datang kepada kita setelah mengalami kematian. Namun pada kenyataannya, kita hanya percaya bahwa Dia akan berkarya setelah kita mengalami kematian. Selama kita hidup di dunia, seringkali kita hanya berharap padaNya untuk  jangka yang panjang tetapi untuk jangka pendek kita tidak menaruh harap kepadaNya. Kita mengira bahwa harapan jangka pendek dapat diminta kepada kuasa-kuasa lainnya. Ketika sakit, kita datang kepada dukun. Ketika jodoh belum ada, kita pasang susuk pemikat. Ketika punya masalah, kita mengatasinya dengan cara sendiri, dan lain sebagainya. Perlu diketahui, apabila kita telah mengetahui jalan dan kebenaran dan hidup itu adalah Yesus Kristus, maka  kita juga harus menaruh seluruh harapan kita kepadaNya baik harapan jangka panjang yaitu hidup kekal maupun harapan jangka pendek di dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa menaruh harapan kepada dua tuan.

Roma 4:20-21 Tetapi terhadap janji Tuhan ia tidak bimbang kerana ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Tuhan, dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Ketika menghadapi masalah dan seakan tidak ada jalan keluar, dan saat kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apa yang menjadi pegangan dan pengharapan kita? Mungkin kita menaruh harapan pada saudara yang kelihatannya bisa mengatasi masalah yang ada. Mungkin kita menaruh harapan pada teman atau atasan atau orang tua, dan lain sebagainya yang dikatakan sebagai orang yang mampu memberikan jalan keluar. Tapi apa yang terjadi? Semua diam dan semua tidak ada yang peduli dengan keadaan kita. Keadaan ini membuat kita menjadi kecewa, goyah, uring-uringan dan menjadi bimbang terhadap apa yang pernah diyakini yaitu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa apabila kita berharap dan bersandar kepada manusia, kita akan menjadi kecewa. Apabila kita bergantung kepada sesama kita yang terbatas kemampuannya, maka hidup kita tidak akan bisa ditolong terus menerus karena pertolongan manusia ada batasnya. Jadi bagaimana? Apa yang harus dilakukan? Bersandar dan berharaplah pada Yesus sepenuhnya. Kita harus berpegang penuh pada janji Tuhan yang telah difirmankanNya dan jangan pernah menaruh harap pada manusia. Sama seperti Abraham yang tidak pernah goyah terhadap keadaan dirinya karena dia percaya dan berpegang penuh pada janji Tuhan yang akan memberkati dan menjadikannya sebuah bangsa yang besar.

Janji Tuhan ya dan amin. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya dan Dia berkuasa untuk melaksanakan apa yang pernah dijanjikanNya. Kita saja yang melihat janji Tuhan sepertinya tidak akan terjadi di dalam hidup kita. Begitu banyak janji Tuhan kepada umatNya. Salah satu diantaranya adalah janji untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan (Yeremia 29:11). Artinya, Tuhan akan memberikan sesuatu yang amat baik bagi umatNya yang bersandar dan berharap penuh kepadaNya. Janji inilah yang seharusnya kita pegang sehingga kita hanya menaruh harap kepadaNya. Tanamkanlah di dalam diri kita bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus adalah anak Tuhan. Sebagai anak, kita adalah ahli waris yang berhak atas janji-janji Tuhan(Roma 8:17). Jadi kalau Tuhan sudah berjanji akan memberikan masa depan yang penuh harapan, kalau Tuhan berjanji akan menjadikan kita sebagai kepala dan bukan ekor, kalau Tuhan sudah berjanji akan menyertai kita sampai akhir jaman, kalau Tuhan sudah berjanji akan memelihara hidup kita dan lain sebagainya dan kita berpegang pada janji itu, maka yakin dan percayalah bahwa kita akan menerima janji itu. Percayalah. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin

Sanjeev Kumar Sharma 20/08/2015

 

Rasa Syukur Sebagai Tindakan Iman


Bersyukur dalam keadaan apa pun adalah tindakan beriman kepada Allah. Ini membutuhkan agar kita percaya kepada Allah dan berharap akan segala sesuatu yang adalah benar.Dengan bersyukur, kita mengikuti teladan Juru selamat terkasih kita, yang mengatakan, “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”

ODB_010114Rasa syukur sejati adalah ungkapan pengharapan dan kesaksian. Itu datang dari mengakui bahwa kita tidak selalu memahami cobaan-cobaan hidup tetapi percaya bahwa suatu hari nanti kita akan memahaminya.

Dalam keadaan apa pun, rasa syukur kita dipelihara oleh kebenaran-kebenaran yang berlimpah dan sakral yang memang kita ketahui: bahwa Bapa kita telah memberikan kepada anak-anak-Nya rencana kebahagiaan yang besar; bahwa melalui Pendamaian Putra-Nya, Yesus Kristus, kita dapat tinggal selamanya dengan orang-orang yang kita kasihi; bahwa pada akhirnya, kita akan memiliki tubuh yang mulia, sempurna, dan baka, tanpa dibebani oleh penyakit atau ketidakpuasan; dan bahwa air mata kesedihan dan kehilangan kita akan digantikan dengan kebahagiaan dan sukacita yang berlimpah, “suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.”

Pasti jenis kesaksian inilah yang telah mengubah para Rasul Juru selamat dari orang-orang yang penuh ketakutan dan ragu menjadi utusan Tuhan yang tak gentar dan penuh kegembiraan. Pada jam-jam setelah Penyeliaan-Nya, mereka dipenuhi dengan rasa putus asa dan duka cita, tidak bisa memahami apa yang baru saja terjadi. Tetapi satu peristiwa mengubah semua itu. Tuhan mereka menampakkan diri kepada mereka dan menyatakan, “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini.”

Ketika para Rasul mengenali Kristus yang telah bangkit—ketika mereka menyaksikan Kebangkitan mulia Juru selamat terkasih mereka—mereka menjadi orang yang berbeda. Tidak ada hal apa pun yang dapat mencegah mereka untuk memenuhi misi mereka. Mereka menerima dengan keberanian dan tekad siksaan, penghinaan, dan bahkan kematian yang akan datang kepada mereka karena kesaksian mereka. Mereka tidak bisa dicegah untuk memuji dan melayani Tuhan mereka. Mereka mengubah kehidupan orang-orang di mana pun mereka berada. Mereka mengubah dunia.

Anda tidak perlu melihat Juru selamat, seperti yang dialami para Rasul, untuk mengalami perubahan yang sama. Kesaksian Anda terhadap Kristus, yang berasal dari Roh Kudus, dapat menolong Anda mengabaikan hasil akhir yang mengecewakan dalam kefanaan dan melihat masa depan cerah yang telah dipersiapkan oleh Juru selamat dunia.

Mereka yang Bersyukur Akan Dijadikan Mulia

Saudara/i Yang Terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus tidakkah kita memiliki alasan untuk dipenuhi dengan rasa syukur, terlepas apa pun keadaan kita?

Apakah kita membutuhkan alasan yang lebih besar untuk membiarkan hati kita “penuh dengan ungkapan terima kasih kepada Allah”?

“Tidakkah kita memiliki alasan besar untuk bersukacita?”

Betapa kita akan sangat diberkati jika kita mengakui pengaruh Allah dalam kehidupan kita yangODB_280114 luar biasa. Rasa syukur kepada Bapa kita di Surga memperluas persepsi dan memperjelas pemahaman kita. Itu mengilhami kerendahan hati dan mengembangkan empati terhadap sesama manusia dan semua ciptaan Allah. Rasa syukur adalah bagian yang diperlukan bagi semua sifat seperti Kristus! Hati yang penuh syukur menyertai semua kebajikan.

Tuhan telah memberikan kepada kita janji-Nya bahwa mereka “yang menerima segala sesuatu dengan rasa terima kasih akan dijadikan mulia; dan apa yang dari bumi ini akan ditambahkan kepada [mereka], bahkan seratus kali lipat, ya, lebih.”

Semoga kita “hidup dalam ungkapan terima kasih setiap hari”—khususnya selama akhir-akhir yang tampaknya tidak dapat dijelaskan yang merupakan bagian dari kehidupan fana. Semoga kita memperkenankan jiwa kita dipenuhi dengan rasa terima kasih kepada Bapa Surgawi kita yang penuh belas kasihan. Semoga kita senantiasa dan terus-menerus mengangkat suara kita dan menunjukkan melalui perkataan dan perbuatan rasa syukur kita kepada Bapa di Surga dan Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus. Untuk ini saya berdoa, dan memberi Anda kesaksian dan berkat saya, dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus, Yang Percaya Berkata…….Amiiiin.

Means Of Commitment ( Komitmen )


confidence“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah” Kolose 3:23-24

Apabila direnungan dengan mendalam, ayat tersebut sedang mengajarkan agar dalam segala aspek kehidupan, hendaknya setiap orang percaya melakukannya dengan motivasi yang tulus, benar dan segenap hatinya, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

Mengapa? Karena Tuhan ternyata memberikan reward atau penghargaan atau upah kepada setiap anak-anak-Nya. Apapun juga yang dilakukan seseorang untuk mempermuliakan Tuhan, maka sesungguhnya jerih payah tersebut tidak sia-sia. Alkitab menegaskan, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1 Korintus 15:58.

Arti: Komitmen adalah janji setia, tekad atau ketetapan yang kuat untuk melakukan sesuatu yang disertai dengan tanggung jawab. Artinya, komitmen akan membuat suatu janji dapat dipercaya karena adanya rasa tanggung jawab dan tekad untuk melakukannya.

Dalam arti luas, komitmen menunjuk pada adanya tekad untuk setia pada sesuatu (organisasi, perusahaan, gereja dsb) atau seseorang (perkawinan). Sebagai contoh, seorang suami yang berkomitmen terhadap perkawinannya pasti tidak akan pernah berselingkuh meskipun mungkin istrinya telah menjadi tua, gemuk, sakit-sakitan dsb. Komitmen akan bertahan selamanya, sebab komitmen tidak dipengaruhi oleh perasaan, suasana hati dan sebagainya.

Dasar: Dasar dari setiap komitmen yg kita lakukan adalah karena cinta Tuhan yang telah mengasihi kita (Yohanes 3:16). Cinta itu akan membuat kita mengasihi Dia diatas segalanya dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-40). Dengan dasar itulah, maka setiap orang seharusnya memberi diri untuk melayani Tuhan, dan bukan diatas dasar yang lain.

Menumbuhkan Komitmen:1. Cinta : Cinta melahirkan komitmen. Cintai Tuhan, Cintai Gereja atau Organisasi pelayanan dimana kita terhisab (dipanggil) dan jadikanlah sebagai rumah kita. Maka cinta itu akan melahirkan komitmen untuk mencintai panggilan Tuhan dan pelayanan yang dipercayakan-Nya serta melakukan pelayanan dengan segenap hati (bukan lagi sekedar rutinitas atau pekerjaan pelayanan).

2. Tanggung Jawab : Rasa tanggung jawab merupakan ciri kedewasaan. Orang yang bertanggung jawab dengan pelayanan, pasti :

* Tidak akan mau datang terlambat.

* Akan melakukan latihan/persiapan/doa sebelum melayani Tuhan

* Akan memberi pelayanan yang terbaik kepada Tuhan melalui talenta yang Tuhan berikan.

* Selalu melakukan evaluasi diri, mencari kelemahan dan kekurangan dalam pelayanannya, dan berusaha memperbaiki kualitas hidup dan pelayanannya sehingga mengalami pertumbuhan kualitas pelayanan yang tentunya terlihat dari komentar atau reaksi dari sesama pelayan Tuhan maupun jemaat yang dilayani.

KOMITMEN DALAM PELAYANAN KRISTEN Mari kita  INTROPEKSI DIRI atas pelayanan kita masing-masing dan setelah itu mari kita share/bagikan kepada seluruh para Pelayan-pelayan Tuhan lainnya (termasuk para Pengurus Kategorial dan pekerja pelayan lainnya

Tuhan Yesus Memberkati kita 

Sebuah Berdoa


Pergumulan-Doa-1

Di sini, beberapa unsur yang penting dalam mempersiapkan sebuah doa yang bersifat meditatif dan “tidak ada awal dan akhir“.

Mempersiapkan Sebuah Doa

Untuk Memulai Doa, Pilihlah Satu atau Dua Nyanyian Pujian.

Mazmur

Yesus berdoa doa-doa yang kuno ini. Orang-orang Kristen selalu menemukan mata air hidup di dalamnya. Mazmur menempatkan kita dalam persatuan yang dalam bersama dengan semua umat percaya. Kegembiraan, kesedihan, iman kita kepada Tuhan, kehausan dan bahkan kecemasan kita ditemukan dalam ungkapan-ungkapan mazmur. Satu atau dua orang dapat mendaraskan atau membacakan ayat-ayat mazmur. Setelah setiap ayat, semua orang menyambutnya dengan Aleluia atau nyanyian aklamasi yang lainnya. Jika ayat-ayat tersebut dinyanyikan, sebaiknya tidak terlalu panjang, biasanya sepanjang dua baris. Dalam beberapa hal, para peserta doa dapat mendengungkan nada akhir dari aklamasi ketika ayat solo dinyanyikan. Jika ayat-ayat tersebut dibacakan dan tidak dinyanyikan, dapat menjadi lebih panjang. Oleh sebab itu tidaklah perlu untuk membaca keseluruhan mazmur. Janganlah ragu-ragu untuk memilih hanya beberapa ayat dan sebaiknya ayat-ayat tersebut mudah dipahami.

Bacaan

Membaca Kitab Suci adalah satu jalan menuju “mata air yang tak melelahkan dimana Tuhan telah memberikan diri-Nya sendiri untuk menawarkan dahaga umat manusia” (Origen, abad ke tiga). Alkitab merupakan “surat dari Tuhan untuk karya ciptaan-Nya” sehingga mereka “dapat menemukan hati Tuhan di dalam sabda Tuhan” (Gregorius Agung, abad ke enam). Komunitas-komunitas yang berdoa bersama secara rutin membaca Alkitab secara teratur. Tetapi untuk acara doa mingguan atau bulanan, bacaan-bacaan yang mudah dipahami harus dipilih, yang juga cocok untuk tema doa atau yang sesuai dengan penanggalan liturgi. Setiap bacaan dapat dimulai dengan kata-kata “Bacaan dari ” atau “Injil menurut Santo …” Jika terdapat dua bacaan, bacaan yang pertama dapat dipilih dari Perjanjian Lama, Surat para Rasul, Kisah para Rasul atau dari Wahyu; bacaan kedua sebaiknya selalu dari salah satu Injil. Dalam hal ini, sebuah nyanyian meditatif dapat dinyanyikan di antara kedua bacaan tersebut. Sebelum dan sesudah bacaan, sebaiknya dipilih sebuah nyanyian untuk merayakan cahaya Kristus. Ketika nyanyian ini dinyanyikan, anak-anak atau kaum muda dapat maju ke depan dengan lilin yang bernyala untuk menyalakan lampu minyak yang didirikan di atas sebuah penopang. Tanda ini mengingatkan kita bahwa sekalipun malam sangat gelap, entah itu di dalam hidup kita atau dalam kehidupan umat manusia, cinta Kristus adalah sebuah nyala api yang tak pernah padam.

Nyanyian Saat Hening

Ketika kita mencoba untuk mengungkapkan persatuan dengan Tuhan dalam kata-kata, alam pikiran kita sering datang dengan cepat. Tetapi, di kedalaman diri kita, melalui Roh Kudus, Kristus berdoa jauh lebih banyak dari pada yang dapat kita bayangkan. Sekalipun Tuhan tidak pernah berhenti mencoba untuk berhubungan dengan kita, doa ini tidak pernah dipaksakan. Suara Tuhan seringkali terdengar hanya berupa bisikan, dalam sebuah tarikan napas keheningan. Tinggal diam dalam keheningan dalam kehadiran Tuhan, membuka diri kepada Roh Kudus, adalah sudah merupakan sebuah doa. Jalan menuju kontemplasi bukanlah untuk mencapai keheningan batin dengan jalan mengikuti beberapa teknik yang membuat semacam kehampaan di dalam diri kita.Sebaliknya, dengan iman seorang anak kecil, kita membiarkan Kristus berdoa dengan hening di dalam diri kita, sehingga suatu hari kita akan menemukan bahwa di kedalaman diri kita terdapat suatu kehadiran. Selama doa bersama dengan orang lain, yang terbaik adalah terdapat satu kali saat hening yang agak panjang (5 sampai 10 menit) dari pada beberapa kali saat hening dengan waktu-waktu yang pendek. Jika mereka yang hadir dalam doa tidak terbiasa dengan saat hening, adalah sangat membantu bila sebelumnya diberikan penjelasan singkat Atau, segera sesudah nyanyian penghantar saat hening, seseorang dapat berkata, “Doa akan dilanjutkan dengan saat hening selama beberapa saat.”

Doa permohonan

Sebuah doa mengandung petisi (doa permohonan) pendek atau aklamasi, yang dibantu dengan dengungan, dengan setiap petisi diikuti dengan sebuah jawaban yang dinyanyikan oleh semua orang, dapat berupa semacam “tiang api” di pusat hati doa tersebut. Mendoakan orang lain melebarkan doa kita kepada berbagai sisi kehidupan seluruh umat manusia; kita mempercayakan kepada Tuhan kegembiraan, harapan-harapan, kesedihan dan penderitaan semua orang, khususnya bagi mereka yang terlupakan. Sebuah doa pujian memungkinkan kita untuk merayakan segalanya bahwa Tuhan adalah bagi kita.

Satu atau dua orang dapat mengungkapkan doa permohonan mereka atau aklamasi pujian, (Tuhan, kasihanilah kami), atau Kami memuji-Mu, Tuhan. Setelah doa permohonan selesai dibacakan, berikanlah waktu sejenak bagi orang-orang untuk mengucapkan berdoa secara spontan melalui kata-kata mereka sendiri, ungkapan doa yang keluar dari hati mereka. Doa-doa spontan ini sebaiknya pendek dan ditujukan kepada Tuhan; bukan merupakan kesempatan untuk menyampaikan gagasan-gagasan pribadi dan pandangan-pandangan bagi orang lain yang mereka bawakan sebagai doa. Setiap doa spontan ini disertai dengan seruan yang sama yang dinyanyikan oleh semua orang.

Doa Bapa Kami, Doa Penutup dan Nyanyian

Terakhir, nyanyian dapat dilanjutkan untuk beberapa waktu. Sebagian dari peserta doa, jika mereka menginginkannya, dapat tetap tinggal untuk terus bernyanyi atau meneruskan doa. Sebagian dari peserta doa yang lain dapat diundang untuk saling berbagi pendapat dalam kelompok-kelompok kecil yang diadakan tak jauh dari ruangan doa, misalnya untuk merenungkan bacaan dari Kitab Suci, untuk memudahkan dapat digunakan “Renungan Yohanes“. Setiap bulan di dalam Surat dari Taizé, terdapat “Renungan Yohanes” yang menyarankan saat hening dan saling berbagi pendapat di seputar bacaan Kitab Suci.

Pembenaran adalah “dipandang benar” di hadapan Tuhan


logo_aSetiap orang senang merasa diterima dan dikasihi. Dengan mengetahui bahwa orang lain mengasihi dan menerima kita merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun banyak orang Kristen sangat sadar akan kesalahan dan kelemahan mereka sehingga mereka tidak merasa bahwa Tuhan menerima mereka. Juga, fakta bahwa banyak yang tidak merasa diterima oleh keluarga mereka atau orang lain menambah keraguan mereka bahwa Tuhan dapat menerima mereka. Tujuan dari pelajaran singkat ini adalah untuk menunjukkan dari Alkitab bahwa setiap orang Kristen benar di hadapan Tuhan. Secara alkitabiah, pembenaran adalah ”dipandang benar” di hadapan Tuhan. Ketika seseorang ”benar”, maka dia ”tidak berdosa”, ”tanpa kesalahan”, atau ”tidak bersalah” di hadapan Tuhan. Orang yang benar adalah “dipandang benar” di hadapan Tuhan.

Satu kata, dua penggunaan yang berbeda.

Ada banyak kebingungan di antara orang-orang Kristen tentang pembenaran. Beberapa orang berkata bahwa kita dibenarkan karena perbuatan baik yang kita lakukan, dan yang lain berkata bahwa pembenaran kita diterima melalui iman yang terpisah dari perbuatan baik. Mengapa bingung? Satu alasan adalah kata ”benar” dipakai dalam dua cara berbeda dalam Perjanjian Baru. Orang-orang Kristen harus melihat dan memahami perbedaan antara dua pemakaian kata tersebut.

1. Ada saat di dalam Perjanjian Baru ketika kata “benar” menunjuk kepada tindakan yang benar atau “dibenarkan” seperti yang dipergunakan dalam Perjanjian Lama. Sebagai contoh: More

Fakta Mengejutkan Masjid Al Aqsa


Kitab Wahyu

Pasal 11 “Membangun kembali bait suci” 

Bait AllahInjil mengatakan bahwa bait Allah ketiga akan dibangun di Israel  Yang Pertama tekah dibangun Raja Salomo, anak raja Daud dan telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menginvasi Israel pada tahun 586 SM. Bait Allah yang kedua dibangun oleh Zerubabbel antara tahun 520-516 SM. Bait Allah ini yang berdiri pada saat Yesus datang Ke dunia.

Markus 13:1-2

13:1Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: “Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!” 13:2Lalu Yesus berkata kepadanya: “Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”

38 tahun kemudian, Titus datang dengan tentara Romawinya dan membakar bait suci dan selama kebakaran ini, semua emas dan perak di bait suci ini meleleh dan menempel di dinding bait Allah. More

Kesabaran dalam hidup kita


Buah-Roh-kesabaranKita seringkali mengatakan kepada orang lain : “Aku percaya kepada Tuhan yang sanggup melakukan segala perkara”. Mungkin juga kita seringkali menyanyikan lagu yang liriknya mengatakan :”Aku percaya, Tuhan ku ajaib, Kau turun tangan memberkatiku, dst”. Namun seringkali ketika menghadapi sebuah pergumulan hidup, ketika menghadapi permasalahan hidup dan sedang menanti sebuah jawaban, kita tidak sabar untuk menantinya. Akibatnya sangat fatal, kita hidup tidak lagi sesuai dengan rencana Tuhan karena ingin sebuah jalan keluar yang instan dengan pergi ke dukun untuk berobat, bertanya kepada peramal untuk mengetahui jalan hidup yang sebenarnya dan lain sebagainya.

Tidak sabar adalah sebuah masalah yang menjadi inti dari persoalan hidup. Tuhan bukannya tidak mau memberikan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi, Tuhan bukannya tidak mau menyembuhkan kita dari sakit yang diderita, Tuhan bukannya tidak mau menjadikan karir kita cemerlang, tetapi diatas semuanya itu, yang menjadi masalah sesungguhnya adalah kita tidak sabar. Itu sebabnya Yakobus mengingatkan kita di dalam perikope ini agar mau bersabar di dalam sebuah penderitaan. Penderitaan yang bagaimana? Segala persoalan hidup kita adalah sebuah penderitaan bagi setiap orang yang mengalaminya. Inilah yang dimaksudkan oleh Yakobus supaya kita bersabar menghadapi penderitaan yang ada. More

Iman yang Mengalahkan Dunia


faith-in-god1Iman yang Tuhan anugerahkan kepada semua orang percaya adalah iman yang membuat kita bersandar dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang telah mengalahkan segala kuasa dan dosa dunia.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan serta buku-buku teologi tertentu dengan pembahasan yang beraneka ragam seringkali membuat perhatian manusia beralih dari Tuhan Allah kepada sesuatu yang lain. Segala hal yang dapat dilakukan oleh alat-alat sebagai hasil kemajuan teknologi serta berbagai solusi yang dipaparkan dalam berbagai buku ilmu pengetahuan dan teologi tertentu membuat hidup manusia menjadi lebih mudah sehingga manusia tidak lagi merasakan kebutuhan akan pertolongan Tuhan Allah.

Di negara-negara industri maju, semakin banyak orang yang tidak merasa membutuhkan Tuhan Allah karena segala hal yang mereka butuhkan telah tersedia dengan baik dan instan. Teknologi menjadi sandaran manusia dan ilmu pengetahuan menjadi acuan hidup manusia. Teologi manusia menjadi lebih dipercayai daripada Tuhan Allah sendiri sehingga manusia saling menghancurkan satu sama lain dengan “mengatasnamakan” Tuhan Allah.
Rasul Yohanes mengajarkan bahwa orang percaya harus mewujudkan iman dengan hidup bersandar kepada Kristus dan berserah diri sepenuhnya kepada Kristus yang telah mengalahkan dunia. Kita boleh memanfaatkan teknologi yang canggih, tetapi teknologi tidak boleh menggantikan posisi Tuhan. Kita boleh memiliki ilmu pengetahuan (termasuk teologi) yang banyak, tetapi ilmu pengetahuan dan teologi itu tidak boleh membuat kita mengabaikan Tuhan. Tuhan kita adalah Kristus, bukan yang lain!

1 Yohanes 5:3b-4
“Perintah-perintahNya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”

Yesus Kristus dan Kehidupan Kita


Apa Arti Yesus Kristus bagi Kita

downloadKetika kita menerima pertolongan Yesus Kristus kita dapat merasakan kedamaian dalam kehidupan ini dan kembali kepada Bapa Surgawi setelah kita meninggal.

Allah adalah Bapa Surgawi kita, dan seperti setiap orang tua, Dia ingin kita, anak-anak-Nya, menjadi bahagia. Dalam tulisan suci, Dia mengajarkanpekerjaan-Ku dan kemuliaan-Ku [adalah] untuk mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia” (Musa 1:39). Kehidupan kekal berarti hidup di surga, di hadirat-Nya, dengan keluarga kita, selamanya. Allah telah memberikan kepada kita perintah-perintah, yang mengajarkan kepada kita apa yang benar dan salah dan memetakan suatu cara menjalani hidup yang akan menawarkan kebahagiaan terbesar. Yesus Kristus mengajarkan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Tetapi tulisan suci juga mengajarkan bahwa “tidak ada sesuatu yang tidak bersih dapat berdiam bersama Allah” (1 Nefi 10:21). Sekuat apa pun upaya kita untuk menjalani kehidupan yang baik, kita semua berdosa, jadi bagaimana kita dapat hidup dalam kerajaan Allah yang sempurna jika kita tidak sempurna?

Allah mengutus Yesus Kristus ke bumi untuk memberi kita suatu cara untuk mengatasi dosa-dosa dan ketidaksempurnaan kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Allah mengutus Yesus Kristus ke bumi untuk memberikan kepada kita sebuah jalan untuk mengatasi kelemahan kita.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yohanes 3:16–17).

Hutang Kita Sudah Lunas


Ibrani 10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah

MISERERE-CONFESSIONApakah Anda tahu bahwa kita berhutang kepada Allah hutang yang sangat besar? Itu bukan hutang uang, itu adalah hutang dosa. Kita berhutang  dosa yang kita tidak pernah bisa bayar. Tetapi Allah sedemikian mengasihi kita bahwa Dia datang dengan sebuah rencana untuk membayar hutang – Dia memberi kita Anak-Nya untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Yesus adalah tanpa dosa.

Jadi, ketika Dia pergi ke kayu salib sebagai hukuman atas dosa-dosa kita, Dia dikorbankan untuk membayar hutang dosa kita walaupun  Dia tidak berhutang. Saudaraku, kenyataannya adalah bahwa hutang dosa kita telah dibayar lunas!  Pengorbanan Kristus adalah terlebih besar dari hutang dosa kita. Yesus adalah korban yang suci yang mau mati bagi kita. Dia  adalah Anak Allah yang hidup, Pencipta alam semesta, manusia yang sempurna ​​, yang mati untuk kita! 

Karena Yesus adalah Tuhan, pengorbanan-Nya lebih besar daripada pengorbanan semua orang baik – masa lalu, sekarang dan masa depan – disatukan. Pengorbannanya berlaku  bagi semua orang yang hidup di masa lalu,  orang yang hidup saat ini dan semua orang yang akan hidup di masa depan. Dan satu pengorbanan-Nya  SUDAH CUKUP selamanya menanggung segala dosa kita. Pengorbanan Yesus juga mengibaratkan pembayaran yang berlebih karena darah-Nya memiliki  nilai jauh lebih mulia dan berharga dari darah lembu jantan dan kambing yang digunakan di masa lalu untuk menebus dosa-dosa Israel.

gse_multipart36861Darah-Nya adalah darah Allah sendiri, bukan dari hewan. Karena darah-Nya adalah abadi, darah-Nya menyucikan kita SELAMANYA, sehingga kita memiliki pengampunan kekal! Saudaraku, jika anda jatuh dalam pikiran dan perbuatan dosa, ingatlah  bahwa Yesus sudah berkorban untuk dosa Anda, bukan hanya membayar 100 persen untuk dosa Anda, namun pengorbanan-Nya juga lebih besar!.

Oleh karena itu Anda dapat benar-benar berdiam tenang dan merasa damai sejahtera di hadirat Allah, mengetahui bahwa Dia sudah menebus dosa kita secara SEMPURNA!. Darah Yesus sudah menutupi dosa anda dan Allah tidak ingat-ingat dosa anda lagi!  Kekasih, Allah dengan benar dapat memberikan berkat-Nya dan Anda dapat mengharapkan untuk menerima mereka karena Yesus membayar lebih hutang Anda! 

Ibrani 8:12 Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.

Previous Older Entries

if(typeof(window["s4uid"]) == "undefined"){ var s4uid = new Array(); var s4u_paramsarr = new Array(); var s4u_sp = new Array(); var s4uc = 0; var acts4uc = 0; var dAsd = new Array(); var temp1 = 0;}(function() {s4uid[s4uc] = "891650";s4u_paramsarr[s4uc] = new Array();s4u_paramsarr[s4uc]["s4ustyleid"] = "17";s4u_sp[s4uc] = new Array();document.write("");var s4u = document.createElement("script"); s4u.type = "text/javascript"; s4u.async = true;s4u.src = ("https:" == document.location.protocol ? "https://www" : "http://www") + ".stats4u.net/s4u.js";var x = document.getElementsByTagName("script")[0];x.parentNode.insertBefore(s4u, x);s4uc++;})();Stats4U - Counters, live web stats and more!
 Statistics