“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah” (Kolose 3:23-24)
Apabila direnungan dengan mendalam, ayat tersebut sedang mengajarkan agar dalam segala aspek kehidupan, hendaknya setiap orang percaya melakukannya dengan motivasi yang tulus, benar dan segenap hatinya, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
Mengapa? Karena Tuhan ternyata memberikan reward atau penghargaan atau upah kepada setiap anak-anak-Nya. Apapun juga yang dilakukan seseorang untuk mempermuliakan Tuhan, maka sesungguhnya jerih payah tersebut tidak sia-sia. Alkitab menegaskan, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58).
Arti Komitmen :
Komitmen adalah janji setia, tekad atau ketetapan yang kuat untuk melakukan sesuatu yang disertai dengan tanggung jawab. Artinya, komitmen akan membuat suatu janji dapat dipercaya karena adanya rasa tanggung jawab dan tekad untuk melakukannya.
Dalam arti luas, komitmen menunjuk pada adanya tekad untuk setia pada sesuatu (organisasi, perusahaan, gereja dan lain lain) atau seseorang (perkawinan). Sebagai contoh, seorang suami yang berkomitmen terhadap perkawinannya pasti tidak akan pernah berselingkuh meskipun mungkin istrinya telah menjadi tua, gemuk, sakit-sakitan dsb. Komitmen akan bertahan selamanya, sebab komitmen tidak dipengaruhi oleh perasaan, suasana hati dan sebagainya.
Dasar Komitmen:
Dasar dari setiap komitmen yg kita lakukan adalah karena cinta Tuhan yang telah mengasihi kita (Yohanes 3:16). Cinta itu akan membuat kita mengasihi Dia diatas segalanya dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-40). Dengan dasar itulah, maka setiap orang seharusnya memberi diri untuk melayani Tuhan, dan bukan diatas dasar yang lain.
Menumbuhkan Komitmen:
Cinta melahirkan komitmen. Cintai Tuhan, Cintai Gereja atau Organisasi pelayanan dimana kita terhisab (dipanggil) dan jadikanlah sebagai rumah kita. Maka cinta itu akan melahirkan komitmen untuk mencintai panggilan Tuhan dan pelayanan yang dipercayakan-Nya serta melakukan pelayanan dengan segenap hati (bukan lagi sekedar rutinitas atau pekerjaan pelayanan).
Rasa tanggung jawab merupakan ciri kedewasaan. Orang yang bertanggung jawab dengan pelayanan, pasti:
* Tidak akan mau datang terlambat.
* Akan melakukan latihan/persiapan/doa sebelum melayani Tuhan
* Akan memberi pelayanan yang terbaik kepada Tuhan melalui talenta yang Tuhan berikan.
* Selalu melakukan evaluasi diri, mencari kelemahan dan kekurangan dalam pelayanannya, dan berusaha memperbaiki kualitas hidup dan pelayanannya sehingga mengalami pertumbuhan kualitas pelayanan yang tentunya terlihat dari komentar atau reaksi dari sesama pelayan Tuhan maupun jemaat yang dilayani.
KOMITMEN DALAM PELAYANAN KRISTEN Mari kita INTROPEKSI DIRI atas pelayanan kita masing-masing dan setelah itu mari kita share/bagikan kepada seluruh para Pelayan-pelayan Tuhan lainnya (termasuk para Pengurus Kategorial dan pekerja pelayan lainnya) Tuhan Yesus Memberkati
Selamat Melayani Tuhan Yesus, Tuhan Yesus Memberkati kita seluruh Jemaat
Sanjeev Kumar Sharma 25 Agustus 2015